Batang – Tingginya curah hujan yang terjadi di hampir
seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kecamatan Gringsing selama beberapa hari
yang lalu menyebabkan Kali Kuto kembali meluap. Yosorejo sebagai desa yang
secara geografi terletak di bagian paling timur dan utara Kecamatan Gringsing
tidak ketinggalan terkena dampaknya. Luapan air Kali Kuto tersebut diperkirakan
akibat derasnya arus air dari hulu sungai. Ditambah lagi dengan kurangnya kesadaran
beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab terhadap kebersihan lingkungan dengan
membuang sampah di sekitar sungai. Sungai dipenuhi sampah dan mengakibatkan
banjir di sepanjang jalan utama Desa Yasarejo. (01/02)
Antara beberapa lokasi penting yang terkena dampak
luapan air sungai tersebut yaitu Balai Desa Yosorejo, Masjid Mundu, dan SDN
Yosorejo. Walaupun sebagian besar kawasan di sekitar desa tergenang air banjir,
namun hal ini tidak melumpuhkan semangat penduduk untuk menghadiri pengajian umum
di Masjid Dusun Mundu. Pengajian umum yang bertajuk Haflah Khotmil Quran dan Peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW ini juga diikuti dengan penglepasan wisuda santri
Madrasah Diniyah Raudlatul Jannah yang dihadiri oleh jajaran perangkat desa, tokoh
masyarakat, dan alim ulama serta masyarakat Desa Yosorejo.
Masyarakat Yosorejo sadar banjir bukan merupakan
penghalang terbesar untuk melakukan segala aktivitas. Air yang mengalir ke laut
dari Yosorejo tidak lebih banyak dari air kiriman yang berasal dari selatan
sungai. Akumulasi air yang menggenangi jalan utama Yosorejo cukup membuat lalu
lintas kendaraan lumpuh. Tidak sedikit pula anak-anak menjadikan rejeki yang diberikan
Tuhan dari langit ini sebagai wahana bermain. Yosorejo perlu tanggap banjir dan
permasalahan klasik ini membutuhkan solusi. Agar ketika musim penghujan kembali
datang, masyarakat bisa menikmatinya sebagai berkah, bukan sebagai musibah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar